Rabu, 30 Oktober 2013

Assalamu'alaikum, malam, kali ini aku ingin berbagi tentang... entahlah, aku menyebutnya 'mekanisme langit'

langit biru, hamparan kehampaan yang luas. sesekali diiringi gumpalan awan yang berkejaran. indah? sudah tentu. aku bisa tahan berjam-jam hanya untuk memandangi langit. tapi bukan di kota ini. langitnya kusam. mungkin lelah menampung sisa keserakahan manusianya.

aku bercita-cita menjadi penerbang. ingin rasanya bisa menerbangkan si burung besi itu. lebih dekat dengan si biru yang katanya tak berujung. bermain diatas kapas putih yang lembut. wah, pasti keren banget jadi penerbang.

kala itu aku sudah berada penghujung sekolah menengah atas, impianku serasa dekat sekali. teramat dekat bahkan. kerabat ayah menawarkan untuk menjadi siswa pilot di sekolah penerbangan miliknya. whuaaaah! aku hanya diharuskan menambah tinggi badan sampai 165cm dan memperbaiki minus di mata.

sejak itu, aku rajin sekali bersepeda kesekolah, berenang dengan targetan yang kubuat sendiri, mulai 400 meter sampai terakhir 1,2 kilometer per satu jam. semua kujalani dengan penuh semangat, bahkan terlalu semangat. tapi aku juga tidak lupa belajar, aku tetap mengikuti try out untuk masuk perguruan tinggi negeri.

hingga akhirnya, tibalah masa-masa dilematis itu. sekolah pilot baru memulai tahun ajaran barunya dibulan oktober, sementara ptn sudah memulai kegiatannya sejak bulan agustus, bahkan juli. alhamdulillaah, aku sudah membuat beberapa rencana simpanan untuk menghadapinya.

aku diterima di ipb, fakultas pertanian. senang! tapi bingung... bagaimana dengan sekolah pilotnya? disinilah 'mekanisme langit' itu mulai bekerja.

jujur, selama menempuh serangkaian proses di kelas xii, aku tidak pernah meminta kepada Allaah untuk memberikan aku studi di universitas, fakultas atau jurusan tertentu. aku hanya meminta, "Ya Allaah, berikan aku tempat terbaik untuk melanjutkan studiku." begitu yang aku pinta dengan bahasa Indonesia seusai shalat. terkesan tak punya tujuan? bukaaan, ini caraku berprasangka baik pada Rabb-ku.

diskusi dengan keluarga kecilku, dan sedikit mengadu pada Rabb-ku, akhirnya kuputuskan, "Tahun ini belajar di ipb, toh yang dipelajari di tingkat satu ini adalah mata kuliah dasar, pasti bermanfaat. aku bisa memperbaiki kemampuan bahasa inggris selama di ipb, bisa menambah tinggi badan, juga bisa sambil terapi untuk menghilangkan minus di mata."

dengan mengucap bismillaah, akhirnya aku masuk ipb. alhadulillaah...

seperti biasa, masuk kampus ini berarti harus siap menerima selentingan, "kuliah di ipb, ujung-ujungnya di bank." lalala kunikmati semuanya, indah, indaaaah sekali.

waktu berjalan, dipertengahan bulan desember, aku mendengar kabar yang.... entahlah..

sekolah pilot itu berhenti beroperasi, ada kendala dalam manajemennya yang aku pun tak paham. pemberhentian hak kerja karyawan adalah hal pertama yang terjadi disana, disusul kemudian orang tua siswa sekolah pilot protes, bahkan ada siswa yang... stress, tidak siap menerima kenyataan. tidak siap mimpinya direbut takdir.

aku? jelas aku aman kuliah di ipb, aku tidak merasakan kenyataan pahit itu, alhamdulillaah. namun, belakangan aku baru tahu bahwa ayahku adalah salah seorang penanam saham di sekolah pilot ini. ayahku mempertaruhkan aset berupa surat-surat rumah. deg!

biaya cicilan tahun pertamaku di ipb pun tersendat, sampai semester dua pun belum terlunasi, spp semester depan? siapa yang tahu? uang darimana?

lagi-lagi, 'mekanisme langit' bekerja. tentu aku sudah bercerita pada kalian tentang beasiswa pertamaku dan jawaban doaku, bukan?

aku bersyukur, ditempatkan Allaah ditempat saat ini aku menempuh studi, kawan-kawan yang begitu beragam, ilmu yang begitu membuat takjub saat memahaminya, dan sepertinya aku mulai bisa mencintai segala aktivitasku dikampus ini.

memang, beralih mimpi bukanlah hal yang mudah. namun aku tahu. rasa sakit karena suatu kejadian itu sementara, namum pemahaman atas rasa sakit itulah yang abadi. 

terimakasih Allaah, atas 'mekanisme langit' Mu yang begitu luar biasa. sebagai wujud syukur, izinkan hamba menjadi yang terbaik di tempat ini. aamiin

bismillaah, Mogi Bian Darmawan, calon Mapres IPB 2014!

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Tweet to me!

Tahukah kamu?

""

Followers

Featured Posts

Copyright © 2013 Mogi Bian Darmawan | Dark Simple Blogger Template Powered by Blogger | Created by Renadel Dapize | Ori. BRS-bt Djogzs | All Rights Reserved