Minggu, 29 Desember 2013

"berbagi waktu dengan alam...

kau akan tahu siapa dirimu yang sebenarnya...
hakikat manusia"

mungkin lirik lagu inilah yang cocok untuk perjalanan singkat kemarin ini. ya, karena hampir satu semester berkutat di kampus tanpa sempat menyempatkan mata melakukan relaksasi. gue kali ini melakukan perjalanan bersama teman-teman satu departemen, ada Juna, Bari, Dicky, Gerry, Alfie dan Wisnu. 

kemarin malam, kita janjian kumpul di Himagron jam setengah delapan malam, tapi akhirnya baru bisa kumpul jam sembilan lewat sekian karena masih banyak yang punya agenda. Bari dapet amanah jadi kadept keuangan di BEM Faperta, Gerry juga jadi staff PSDM di BEM Faperta, mereka ada gathering perdana gitu, jadinya kemaleman. dan gue sendiri, jadi pewawancara BEM TPB *asik*, tahun ini sedang ingin menikmati menjadi pemerhati #eaaa. yang kasian adalah si Alfie, dia datang ontime jam setengah delapan, walhasil clingak-clinguk sendirian dia di himagron. Dicky, Juna, dan Wisnu? yasudahlah ya, ga penting kalo diceritain semua, haha.

Singkatnya, kami berangkat bertujuh dengan empat motor. formasi kami :
depan : gue + Juna
kedua : Bari
ketiga : Gerry + Dicky
keempat : Wisnu + Alfie

setelah briefing singkat dan berdoa bareng, jam sepuluh malam kami berangkat, dan Alhamdulillah, pukul sebelas lewat tiga puluh, kami tiba di tempat tujuan, Desa Naringgul, Puncak. 

sesampainya disana, apa yang dilakukan? yak, makaaaan~ beginilah prosesi kami makan
makan mie instan sensasi hotplate. benar-benar hotplate. real hotplate. langsung dari panci
malam itu kami menyusun rencana untuk besok pagi, rencananya mau bangun dan sholat subuh di Masjid At-ta'awun, tapi nyatanya gagal karena bangun pada kesiangan, jam lima lewat limabelas cuuuy *akibat kelelahan di perjalanan dan baru tidur jam setengah satu.
bangun pagi, kami bikin minum hangat, makan biskuit dan kawan-kawannya, juga langsung ke destinasi pertama.
 beginilah perjalanan kami, cukup licin jalannya karena sekarang sudah mulai hujan.

sesampainya diatas, kami langsung mencari spot asik untuk menikmati pemandangan. 

meskipun gue sudah sering ke tempat ini, tapi gue belum pernah bosan. karena memang gue suka tempat seperti ini, tempat paling murah dan keren buat merenung. 
setelah menyaksikan orang yang terbang (pake paralayang) kita sepakat buat sholat dhuha di Masjid Atta'awun. kira-kira jam 8.30 kita sudah sampai di Masjid yang keren ini. viewnya menghadap bukit yang tadi kita tanjak, suasana yang luar biasa nyaman, dan arsitektur yang keren banget. 
 setelah memberikan 'makan' pada hati dengan mengingat Allah, akhirnya perut juga protes, minta dikasih makan. kamipun bergegas kembali ke gubuk aki, dengan membeli beberapa bahan yang bisa dimakan, telur, ikan asin, cabai, bawang merah, krupuk dan lain-lain.

ketika masak, banyak hal konyol yang terjadi. semua punya pikiran masing-masing tentang bahan yang kita punya. buahnya, masakan rasanya ga karuan. tapi secara teknis, asik cuy. setelah semua matang dan siap, kamipun menggelar daun pisang sebagai wadah.
setelah makan, kami berleha-leha, ada yang tidur, main hape, keliling, jajan, dan macem-macem sembari nunggu adzan dzuhur. abis sholat, kita bersiap-siap ke destinasi berikutnya, yaitu Telaga Warna, sebuah telaga ditengah riung gunung.
 menurut temen-temen gue, tempat ini biasa aja, tapi buat gue, tempat ini beda. karena selain sepi, gue takjub melihat ada telaga yang lumayan luas dan kedalamannya 15 meter. disini juga banyak monyet berkeliaran, ada flying fox, dan yang menarik kita akhirnya adalah rakit bambu!
kita naik rakit bambu bertujuh, ditengah-tengah telaga gue menanyakan some weird questions ke bapak-bapak pemilik rakitnya seperti, "disini ada buaya ga pak?" atau "kita ga bakal nyasar kan pak?"
sempet sih ngerasa dodol, tapi yasudahlahyaa, namanya juga liburan *apa hubungannya -__-
disini kita juga dapet kesempatan ngasih makan monyet-monyet yang berkeliaran. tapi kudu hati-hati, masih agak agresif.

yak, jadi demikianlah perjalanan singkat gue dan kawan-kawan. Alhamdulillah semua sehat sampe sekarang, hehe. dan ternyata perjalanan ini hanya menghabiskan 26ribu rupiah, lumayan banget bukan? n_n

sejatinya, bukan seberapa jauh kita pergi, tapi seberapa banyak pelajaran yang dapat kita ambil. 
kunjungan gue kali ini agak serius, karena bulan depan Insyaa Allah gue bakal mulai mengaplikasikan ilmu yang sudah gue dapet di bangku kuliah. gue bakal memulai hidup sebagai petani (di luar negeri, orang selalu bangga ketika pekerjaannya adalah seorang petani, karena memang petani diluar negeri itu sangatlah sejahtera) semoga Allah mempermudah jalannya.
ini dia gubuk aki, tempat kita bermalam
kalo kata Bung Karno, "Pertanian adalah urusan hidup atau mati."
tapi kata gue, "Pertanian adalah perkara eksis atau tidaknya suatu peradaban. Tidak akan maju suatu bangsa jika masih menggantungkan kebutuhan pangannya kepada negara lain."
inilah "kantor" gue, mirip hanggar pesawat ya? :D

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Tweet to me!

Tahukah kamu?

""

Followers

Featured Posts

Copyright © 2013 Mogi Bian Darmawan | Dark Simple Blogger Template Powered by Blogger | Created by Renadel Dapize | Ori. BRS-bt Djogzs | All Rights Reserved