- Back to Home »
- SMA N 14 »
- rencana siapa?
hidup tidak lepas dari perencanaan, sebelum Ujian Nasional, gue sudah membuat beberapa perencanaan untuk penyikapan segala keadaan yang ada. karena kata seorang sahabatku, "gagal merencanakan, berarti merencanakan kegagalan."
Plan A : jadi siswa di Rajawali Citra Nusa Pilot School
Plan B : jadi mahasiswa di Fakultas Ilmu Teknologi Kebumian, ITB
Plan C : jadi mahasiswa di Fakultas Pertanian, IPB
Plan D : kalau tidak diterima disemua pilihan diatas, gue bakal jadi petani di kebun bokap, di puncak
Plan E : kalau tidak lulus UN, gue ngulang setahun di 14
Plan A itu adalah impian gue sejak lama, mau jadi penerbang! dan gue dapet tawaran dari Om gue untuk masuk sekolah penerbangannya, tinggal gimana caranya ninggiin badan sampe 168cm, lancar bahasa inggris, ngilangin minus di mata gue ini. sampe saat tulisan ini gue buat, tinggi gue masih 166cm, minus mata 3,75, dan bahasa inggris masih gitu-gitu aja.
Plan B. sesungguhnya ini adalah plan yang paling ngga dari hati, sebenernya ini doa dari orang tua dan keluarga besar supaya keluarga ini ada yang di ITB, maka dari itu gue nyari fakultas yang mungkin gue suka, FITB.
Plan C. karena bokap gue punya lahan di puncak, biasanya dipakai untuk produksi bunga. makanya gue mau masuk fakultas pertanian. secara IPB itu Institut Pertanian Bogor, makanya gue incer fakultas pertaniannya. pilihan ini dikomentari banyak orang, "ngapain kuliah di IPB, ujung-ujungnya juga kerja di bank." tapi ya gue sih pikir positif aja.
Plan D. kerena gue cuma ikut snmptn, maka dari itu gue harus siap kalo memang ga diterima, gue mau bertani di kebun bokap gue, sambil terus belajar jadi pengusaha muda. kan banyak tuh contoh orang yang gagal di kehidupan akademis, tapi kehidupan bisnisnya sukses karena mereka punya tujuan mulia.
Plan E. ini adalah plan terberat yang ada, gue harus siap nanggung malu kalo ngga lulus. jujur aja, gue sampe pernah kepikiran untuk tidak meluluskan diri, gue mau ngebuktiin kalo ga lulus UN tuh ga seburuk apa kata media. abis kesel, ada yang sampe beli kunci jawaban lah, ritual ini itu lah, kesannya momok banget. tapi kembali lagi, itu cuma rasa kesal yang bercampur kesombongan gue.
satu demi satu dari plan gue mulai tereliminasi. tersisa plan A dan C.
Alhamdulillah, gue lulus UN, walau nilainya ngepas. dan alhamdulillah, lolos snmptn di pilihan kedua.
entah, bagaimana nasib kedepannya, tapi apapun yang terjadi, harus pikir positif dan husnuzan sama ketentuan Allah.
"Apakah ini anugerah atau musibah? Tetaplah berprasangka baik pada Allah."
rencana Allah selalu lebih indah